Larangan Merokok Di Tempat Umum

Larangan Merokok Di Tempat Umum

Kenali Bahaya Merokok

Bukan rahasia lagi bahwa rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia berbahaya seperti tar, nikotin, dan formalin. Bahan-bahan ini merusak hampir semua organ tubuh, dan ini tidak hanya berlaku untuk perokok aktif, tetapi juga mereka yang secara tidak sengaja terpapar asap rokok, seperti anggota keluarga dan teman.

Beberapa dampak kesehatan akibat merokok antara lain:

Tantangan dan Cara Mengatasinya

Memang, berhenti merokok tidak mudah. Gejala putus nikotin, seperti mual, sakit kepala, dan perubahan suasana hati, dapat membuat prosesnya terasa berat. Namun, dengan tekad kuat dan strategi yang tepat, Anda bisa melalui fase ini. Berikut beberapa cara efektif untuk berhenti:

Tidak ada cara yang instan, namun setiap usaha menuju berhenti merokok adalah langkah penting menuju hidup yang lebih sehat. Mengurangi risiko penyakit, meningkatkan kualitas hidup, dan melindungi orang-orang di sekitar Anda adalah beberapa alasan kuat untuk memulai sekarang.

Jangan Meninggalkan Perangkat Sembarangan

Meninggalkan perangkat tanpa pengawasan juga sangat berbahaya. Saat terhubung dengan jaringan publik, peretas bisa melakukan apapun dengan perangkat.

Source. https://www.cnbcindonesia.com/tech/20240112083258-37-505050/pakai-wifi-di-tempat-umum-bahaya-jangan-lakukan-8-hal-ini

KONAWE - Pimpinan dan Anggota DPRD Konawe Sulawesi Tenggara jadi sorotan setelah beredar video viral rapat Dewan yang terhormat di sebuah tempat hiburan malam.

Inilah video yang viral di media sosial yang menunjukkan Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara tengah menggelar rapat di tempat yang tidak biasa.

Bukan di gedung dewan atau gedung pertemuan pada umumnya, DPRD Konawe menggelar rapat di tempat dugem yakni D'Liquid Hotel Claro di Kota Kendari.

Berdasarkan informasi yang diperoleh KompasTV, Anggota DPRD Kabupaten Konawe menggelar rapat di tempat dugem D'Liquid, di Hotel Claro, Kota Kendari untuk membahas kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara tahun anggaran 2023. Rapat digelar selama 3 hari sejak 28 Juli 2022.

Rapat DPRD Konawe di tempat hiburan malam ini, mengundang kritik dari dari aktivis LSM dan warga Konawe. Selain menyayangkan lokasi rapat, warga juga menilai ada pemborosan anggaran.

TEMPO.CO, Jakarta - Mengakses internet melalui jaringan WiFi gratis di area publik memang menawarkan kemudahan dan kenyamanan. Namun, di balik kepraktisan tersebut, terdapat berbagai risiko yang harus diwaspadai. Para pakar keamanan siber terus mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat menggunakan WiFi publik, terutama dalam menjaga keamanan data pribadi mereka.

WiFi publik memiliki beberapa bahaya yang patut diwaspadai. WiFi publik umumnya belum terenkripsi dengan baik, sehingga berisiko terhadap keamanan data. Wifi publik merupakan salah satu kejahatan siber juga terjadi melalui sambungan WiFi publik.

Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin Anda hadapi saat menggunakan WiFi gratis tanpa kehati-hatian:

1. Data Pribadi Salah satu ancaman utama ketika menggunakan WiFi gratis adalah potensi pencurian informasi pribadi. Peretas dapat dengan mudah mendapatkan akses ke perangkat Anda jika jaringan Wi-Fi yang digunakan telah disusupi.

Dari situ, mereka bisa mencuri berbagai data sensitif seperti kredensial login, informasi keuangan, hingga foto-foto pribadi. Tanpa disadari, seluruh kendali atas data pribadi Anda dapat jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab, dan hal ini bisa berdampak serius pada keamanan serta privasi Anda.

2. Serangan SiberBagi para profesional dan pebisnis, koneksi internet adalah kebutuhan esensial. Mereka sering menggunakannya untuk mengakses email, mengunduh file, serta mengelola data pelanggan. Meski banyak perusahaan telah menerapkan langkah-langkah keamanan dalam mengurangi risiko, penggunaan WiFi publik tetap membuka celah serangan siber.

Selain ancaman dari peretas, Anda juga tidak pernah tahu apa yang dilakukan oleh penyedia Wi-Fi dengan data Anda. Beberapa penyedia layanan WiFi publik mungkin melacak aktivitas Anda dan menjual data tersebut kepada pihak ketiga, seperti pengiklan. Hal ini tentu menjadi risiko tersendiri bagi privasi dan keamanan bisnis yang Anda jalankan.

3. Serangan Man-In-The-Middle  Serangan man-in-the-middle terjadi ketika seorang peretas meniru jaringan WiFi publik yang sah untuk menipu pengguna. Misalnya, ketika Anda menginap di sebuah hotel dan melihat jaringan WiFi bernama "SleepTyte", Anda mungkin tidak menyadari bahwa terdapat sedikit perbedaan ejaan dari jaringan resmi hotel. Setelah terhubung, Anda tidak akan menyadari bahwa segala aktivitas yang Anda lakukan sedang dipantau oleh peretas yang menyusup sebagai perantara.

Peretas ini bisa mendapatkan informasi login, kata sandi, dan data sensitif lainnya tanpa Anda sadari. Serangan semacam ini sangat berbahaya karena sulit dideteksi, dan pengguna sering kali merasa aman karena tampilan jaringan tampak normal dan berfungsi dengan baik.

Menggunakan WiFi publik memang memudahkan, namun risiko keamanan yang mengintai tidak bisa dianggap remeh. Sebaiknya, selalu waspada dan pastikan langkah-langkah keamanan seperti penggunaan VPN, pembaruan perangkat lunak, serta menghindari transaksi penting melalui jaringan publik, agar data pribadi dan bisnis Anda tetap terlindungi.

MICHELLE GABRIELA  I  NAUFAL RIDHWAN ALY  I SABAR ALIANSYAH PANJAITAN

Pilihan Editor: 3 Risiko Gunakan jaringan WiFi Gratis di Tempat Umum

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan wifi dapat ditemukan di mana pun. Hampir di semua tempat publik seperti cafe dan mal menyediakan wifi gratis.

Namun jaringan wifi publik tidak selalu aman. Meskipun wifi dilengkapi dengan password, tidak menjamin pengguna bisa selamat dari serangan siber.

Jadi Anda perlu berhati-hati saat sedang menggunakan wifi publik. Salah satunya tidak memasukkan data pribadi saat terhubung dengan internet.

Ada beberapa hal lagi yang jangan dilakukan saat menggunakan wifi publik. Berikut informasinya:

Jangan Akses Informasi Sensitif

Mengakses informasi atau sistem sensitif sangat berbahaya. Apalagi jika menggunakan wifi publik. Para hacker berusaha mengumpulkan data-data pribadi untuk bisa masuk ke platform milik data pribadinya.

Manfaat Berhenti Merokok

Meskipun berhenti merokok sering dianggap sulit, manfaat yang diperoleh jauh lebih besar. Dengan berhenti, seseorang tidak hanya melindungi kesehatannya, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Manfaat berhenti merokok mencakup:

Jangan Transaksi dengan Mobile Banking

Sama seperti sebelumnya, membuka mobile banking juga sama berisikonya. Informasi yang dikumpulkan peretas dapat digunakan untuk menguras rekening para korbannya.

Jangan Meninggalkan Perangkat Sembarangan

Meninggalkan perangkat tanpa pengawasan juga sangat berbahaya. Saat terhubung dengan jaringan publik, peretas bisa melakukan apapun dengan perangkat.

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kesiapan Industri Telco Dukung Ambisi Digitalisasi Era Prabowo

Dewasa ini fenomena konsumsi rokok oleh masyarakat Indonesia merupakan kegiatan yang sangat lumrah. Kendati mengetahui efek samping dari merokok, tak sedikit masyarakat yang masih mengabaikannya. Adiksi ini tentu didukung oleh salah satu kandungan rokok, yaitu nikotin yang dapat membuat perokok mengalami kecanduan dan akan sulit menghentikan kebiasaannya ini. Hal lain yang menyebabkan penikmat rokok semakin menjamur disebabkan oleh mudahnya akses untuk memperoleh rokok..

Salah satu problematika yang terjadi ialah penggunaan rokok oleh anak-anak yang sangat tinggi di Indonesia. Dikutip dari Tobacco Control Support Center, lebih dari 30% remaja Indonesia aktif mengkonsumsi rokok. Generasi muda perokok ini memilih untuk untuk menjadi perokok aktif karena beberapa pengaruh , seperti, lingkungan dengan banyak perokok, promosi perusahaan rokok, media sosial dan lainnya. Yayasan Lentera Anak menjelaskan, 90% toko penjual rokok tidak melarang atau melakukan pemeriksaan dalam penjualan rokok kepada anak-anak. Akibatnya, anak-anak dengan mudah membelinya. Walaupun sudah sangat jelas dalam peraturan pemerintah tentang penggunaan produk tembakau di Indonesia bahwa setiap pelaku usaha dilarang untuk menjual rokok kepada anak dibawah usia 18 tahun serta setiap orang dilarang untuk menyuruh anak dibawah umur untuk menjual, membeli, atau mengkonsumsi produk tembakau.

Banyak yang beranggapan bahwa rokok dapat membantu menghilangkan stres namun bukti medis menunjukan bahwa efek rasa tenang ini hanya sesaat dan justru dapat menyebabkan lebih banyak masalah dikemudian hari. Penyakit yang paling sering timbul setelah penggunaan rokok secara konsisten adalah kerusakan paru-paru serta saluran pernapasan. World Health Organization menjelaskan lebih dari 40% perokok meninggal karena penyakit paru-paru. Selain itu, direktur departemen WHO juga menjelaskan kerugian ekonomi dunia mencapai $1,4 triliun akibat penggunaan tembakau.

Di Indonesia, beban berat akibat merokok dirasakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) akibat maraknya perokok aktif. Hal ini membuat BPJS menggelontorkan dana hingga lebih dari Rp 25 triliun per tahun untuk menangani dan melakukan perawatan penyakit akibat konsumsi rokok. Menteri keuangan, Sri Mulyani, menjelaskan konsumsi produk tembakau ini menjadi ini sangat merugikan baik untuk sektor kesehatan maupun ekonomi karena secara paralel menimbulkan efek hilangnya tahun produktif masyarakat Indonesia.

Jumlah perokok aktif di Indonesia yang tinggi

Biaya ekonomi dan sosial yang timbul dari konsumsi rokok masyarakat Indonesia terus meningkat, Peningkatan yang terjadi lebih banyak ditanggung oleh masyarakat menengah kebawah. Kerugian yang timbul akibat konsumsi tembakau mencapai USD 200 juta, sedangkan angka kematian yang timbul akibat rokok dari tahun-ketahun terus meningkat. Jumlah konsumsi rokok masyarakat Indonesia pada tahun 2016 mencapai 341,7 miliar batang, pada tahun 2017 jumlahnya mengalami sedikit penurunan di angka 336,3 miliar batang. Pada tahun 2018 konsumsi rokok juga mengalami penurunan menjadi 331,5 miliar batang dan mengalami kenaikan 7,4% pada tahun 2019 sebanyak 356,5 miliar batang. Pada tahun 2020 mengalami penurunan lagi sebesar 9,7% dengan konsumsi sebanyak 322 miliar batang.

Si Miskin yang Merokok

Berdasarkan data yang dilaporkan oleh Badan Pusat Statistik, rokok masih menjadi konsumsi utama masyarakat Indonesia. Rata-rata pengeluaran rokok dan tembakau sebesar Rp 76.583 per kapita per bulan pada maret 2021. Konsumsi rokok tersebut naik 4,3% dari Rp 73.442 per kapita per bulan pada maret 2020. Selain itu konsumsi rokok merupakan yang kedua tertinggi di antara kelompok pengeluaran lainnya. Menurut data yang dikeluarkan oleh BPS, dalam satu bulan, pengeluaran masyarakat Indonesia untuk konsumsi rokok setara dengan gabungan dari konsumsi susu, telur, ayam, dan sayur-sayuran. Pengeluaran masyarakat Indonesia untuk rokok masih menjadi komoditas yang menjadi penyumbang kemiskinan terbesar kedua setelah makanan.

Persentase penyebab kemiskinan dari konsumsi rokok hanya kalah dari konsumsi beras yang berada pada posisi pertama dengan kontribusi 20,35 persen di perkotaan dan 25,82 persen di pedesaan. Pengeluaran masyarakat yang sangat besar untuk rokok ini memiliki dampak yang positif untuk pemerintah karena menjadi pemasukan yang besar bagi pemerintah, akan tetapi juga menjadi penyebab kemiskinan bagi masyarakat Indonesia.

Melihat hal ini tentunya merupakan fenomena yang miris. Bagaimana tidak, disaat kemiskinan masih merajalela dan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal belum terpenuhi dengan layak, mereka, si miskin yang merokok justru membayar uangnya demi kesakitannya di kemudian hari.

Penulis: Lioni Nur Mahfudah (Mahasiswa FEB Universitas Airlangga)

Banyak orang meremehkan bahaya merokok, berpikir bahwa hanya sekadar kebiasaan buruk tanpa dampak yang signifikan. Padahal, merokok tidak hanya merusak kesehatan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang-orang di sekitar. Mulai dari asap yang dihirup oleh perokok pasif hingga dampak serius jangka panjang seperti penyakit kronis, merokok membawa konsekuensi yang jauh lebih besar daripada yang disadari banyak orang.

Jangan Masuk ke Platform dengan Password

Sebaiknya jangan masuk ke platform seperti email atau media sosial yang harus memasukkan nama pengguna dan password. Ini menghindari peretas mengintip platform-platform tersebut.

Informasi pribadi yang ada di dalamnya bisa didapatkan oleh peretas. Dengan begitu mereka bisa mengakses akun tanpa sepengetahuan Anda.

Jangan Bagikan File

Pertama jangan aktifkan pengaturan berbagi file saat menggunakan wifi publik. Karena saat wifi diambil alih peretas, mereka bisa mengakses file tersebut.

Selain itu jangan berbagi file menggunakan platform seperti Google Drive. Baiknya hanya melakukan membagikan file dengan jaringan internet pribadi.